(Tugas 2) Pemeriksaan Reduksi Urine

Sabtu, 12 April 2014


Pemeriksaan Reduksi Urine
Pemeriksaam Benedict Kualitatif

Tujuan: untuk mengetahui zat reduksi dalam urine
Prinsip: Cupri sulfat akan direduksi oleh reduktor menjadi cupro sulfat dan cupro oksida, cupro oksida yang terbentuk akan  menimbulkan warna dari hijau - merah bata.
Cara Kerja:
1. masukkan urine kedalam becker glass 250 cc
2. ukurlah reagen benedict kualitatif sebanyak 2,5 ml, masukkan kedalam tabung reaksi.
3. tambahkan 3-4 tetes sampel urine
4. panaskan mendidih selama 2 menit
5. Baca hasil

Interprestasi Hasil:
(-) tidak terjadi perubahan warna / tetap biru jernih ( kadar glukosa < 0,5 %)
(+1) terjadi warna hijau kekuningan ( kadar glukosa 0,5 - 1 %)
(+2) terjadi warna kuning keruh ( kadar glukosa 1 - 1,5%)
(+3) terjadi warna jingga atau lumpur keruh (kadar glukosa 2- 3,5 %)
(+4) terjadi warna merah bata ( kadar glukosa > 3,5%)
Harga Normal : (-) tidak terjadi perubahan warna / tetap biru jernih ( kadar glukosa < 0,5 %)

PEMBAHASAN
KOMPOSISI REAGEN BENEDICT KUALITATIF
    • CuSO4. 5H2O      : 56,5 gram
    • Natrium citrat         : 118 gram
    • Na2CO3. 10H2O    : 200 gram
    • aquadest ad            : 1000 ml
Darah disaring oleh jutaan nefron, sebuah unit fungsional dalam ginjal. Hasil penyaringan (filtrat) berisi produk-produk limbah (mis. urea), elektrolit (mis. natrium, kalium, klorida), asam amino, dan glukosa. Filtrat kemudian dialirkan ke tubulus ginjal untuk direabsorbsi dan diekskresikan; zat-zat yang diperlukan (termasuk glukosa) diserap kembali dan zat-zat yang tidak diperlukan kembali diekskresikan ke dalam urin.

Kurang dari 0,1% glukosa yang disaring oleh glomerulus terdapat dalam urin (kurang dari 130 mg/24 jam). Glukosuria (kelebihan gula dalam urin) terjadi karena nilai ambang ginjal terlampaui (kadar glukosa darah melebihi 160-180 mg/dl atau 8,9-10 mmol/l), atau daya reabsorbsi tubulus yang menurun.
Uji glukosa urin konvensional menggunakan pereaksi Benedict atas dasar sifat glukosa sebagai zat pereduksi. Cara ini tidak spesifik karena beberapa pereduksi lain dapat mengacaukan hasil uji. Beberapa gula lain bisa menyebabkan hasil uji reduksi positif misalnya:
    • fruktosa, 
    • sukrosa,
    •  galaktosa,
    • pentose,
    • laktosa, dsb
 Beberapa zat bukan gula yang dapat mengadakan reduksi seperti:
    • asam homogentisat,
    • alkapton,
    • formalin,
    •  glukoronat
    • Pengaruh obat : streptomisin, salisilat kadar tinggi, vitamin C, dsb.
Masalah Klinis

Glukosuria umumnya berarti diabetes melitus Namun, glukosuria dapat terjadi tidak sejalan dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah; oleh karena itu glukosuria tidak selalu dapat dipakai untuk menunjang diagnosis diabetes mellitus. Jika nilai ambang ginjal begitu rendah bahkan kadar glukosa darah normal menghasilkan kondisi glukosuria, keadaan ini disebut sebagai glycosuria ginjal.

Reference:


0 komentar:

Posting Komentar